Something More: Guest Post by Randy Hain
Today’s blog post is an interview with my friend Randy Hain about his latest book, Something More: The Professional’s Pursuit of a Meaningful Life. I think it has application for both you and the young people you care about. Enjoy the interview below.
Randy, I thoroughly enjoyed your newest book, Something More: The Professional’s Pursuit of a Meaningful Life. What led you to write the book?
I have been fortunate over the last 20+ years of my professional life to encounter thousands of men and women in the business community who have shared with me their desire to find more out of life than simply their careers. These professionals each have their own way of stating this desire, but the common thread is usually a longing they feel to achieve more meaning in their lives and leave a legacy not defined solely by their work.
Through these experiences and the interviews I conducted with business men and women from all types of backgrounds, ages and professions, my goal for the book is to offer clear direction and a road map of sorts for anyone looking to pursue a more meaningful life.
I especially liked the refreshing candor and authenticity of the book. The stories of the people you included resonated with me and others I know who’ve read Something More. How did you find these people and how do you feel they have impacted the book’s success?
Great question! You may be surprised to learn that I made the decision at the onset of writing Something More to select the majority of the people for the book in a natural and unplanned way. I simply sought out people around the country through my work or referrals who were already pursuing meaningful lives and recorded their raw and unedited stories for the book. I felt this approach would give the book the authenticity you pointed out and allow the reader to relate to real people overcoming real obstacles in an unscripted way. Without a doubt, these wonderful stories have contributed to the book’s success in a big way and I am grateful for the people who shared their lives with me.
Randy, as you know, the mission of Growing Leaders is to develop character and leadership skills in young people all over the world. Your book has a very strong message which clicks with the Millennial Generation and their desire to make a positive difference in the world. Was this book written for them?
I wrote the book for all professionals, regardless of age, but I recognize the appeal the book will have with Millennials. As I have given talks about Something More to college seniors and MBA students, the energetic and positive acceptance I am receiving about the book’s message of a more meaningful life tells me it is striking a chord with this generation. These young people are our future and if my book helps them as they assume their place in leading our world, I will be gratified.
Thank you for taking a few minutes with me to discuss Something More and for the positive difference you are trying to make in the world. Where can readers buy the book?
The print and Kindle versions of Something More are readily available on Amazon. I am grateful for this conversation and the great work you and your team are doing at Growing Leaders!
Lavinia
melangkah ke final
Lavinia
melangkah ke final , – Petenis tunggal putri Indonesia Lavinia Tananta melaju ke
final Turnamen Tenis Internasional “So Good Womens Circuit Seri I
2013” di Manahan Solo, Minggu, setelah mengandaskan pemain asal India
Kanika Vaidya. Pada babak semifinal yang digelar di Lapangan Tenis
Manahan Solo, Sabtu, Lavinia Tananta yang menjadi unggulan pertama dalam
turnamen tersebut berhasil mengalahkan Kanika Vaidya dalam dua set 7-5, 6-1.
Olahraga tenis , Set pertama
berlangsung seru, karena kedua petenis saling mengejar perolehan poin. Lavinia yang sudah memimpin 3-1
sempat dikejar dan disamakan kedudukannya menjadi 5-5 oleh Kanika. Namun, Lavinia yang sering melakukan kesalahan terutama
pada set pertama akhirnya mampu bangkit dan menyelesaikan dengan kemenangan
7-5.
Berita yang dihimpuan agen sbobet terbaik indo11.com , Pada set
kedua, Lavinia kelihatan sudah menemukan permainannya dengan pukulan-pukulan
keras mengarah ke sudut daerah lawan, sehingga Kanika yang bermain bagus di
semifinal ini, sering dibuatnya kerepotan. Lavinia menyelesaikan set kedua
dengan 6-1. Pada final, Lavinia Tananta yang kini menempati
peringkat 568 dunia, akan bertemu petenis asal Jepang, Yumi Miyazaki. Yumi Miyazaki maju ke final setelah menghentikan laju
pemain unggulan kedua dari Indonesia Ayu Fani Damayanti di semifinal dengan
kemenangan tiga set 6-1, 4-6, 6-1.
Rio Haryanto tepati posisi ke -18
Pebalap
nasional Rio
Haryanto menempai posisi ke-18 pada race pertama “feature race” seri keenam lomba
balap mobil GP2 Series di Sirkuit Nurbugring, Jerman.
Hasil race pertama ini memang tidak sesuai dengan
harapan mereka mengingat dulu pada lomba balap mobil GP3, Rio pernah menjadi
juara pertama di sini, Rio Haryanto yang tergabung di tim Addax Barwa tersebut
masuk garis finis dari 32 putaran yang ditempuh pada posisi ke-18 dengan
catatan waktu satu jam 01 menit 00,306 detik (1.01.00.306).
Berita
otosport
, – Pada saat tampil di GP3, Rio Haryanto berhasil meraih podium satu dalam
kondisi hujan lebat juga di Sirkuit Nurbugring Jerman beberapa tahun yang lalu. Tetapi, kata dia, pada GP2 Series
sekarang ini berlangsung dalam kondisi cuaca yang panas. Rio merasakan mobilnya
tidak enak sejak latihan resmi dan babak kualifikasi pada Jumat (5/7).
Mobil yang dikendarai pebalap asal Solo, Jawa
Tengah, tersebut, menurut dia, terus terasa “understeer” sehingga
tidak bisa memacu mobilnya dengan maksimal. Rekan satu tim Rio Haryanto, pebalap asal Amerika
Serikat Jake Rosenzweig menempati posisi ke_23 dengan catatan waktu satu jam 01
menit 25,713 detik. Jake semula terkena penalti tetapi akhirnya diubah hanya
pengurangan waktu 20 detik karena menyebabkan tabrakan dengan pebalap tim
Trident Natanael Berthon pada putaran keempat.
Sementara itu juara pertama pada “feature
race” ini ditempati pebalap tim DAMS M Ericsson dengan catatan waktu satu
jam 16,988 detik (1.00.16.988) disusul James Calado (ART Grand Prix) dengan
catatan waktu 1.00.24.848, sedangkan ketiga adalah S Coletti dari tim Rapax
dengan catatan waktu 1.00.31.903. Sampai berakhirnya
race pertama di Nurbugring Jerman ini, Rio Haryanto yang berusia 20 tahun
menempati peringkat ke-18 klasemen sementara dengan total mengumpulkan 20 poin.
Peringkat pertama klasemen sementara ditempati
pebalap tim Rapax S Coletti dengan total poin 120, kedua adalah pebalap F Nasr
dari tim Carlin dengan mengumpulkan 100 poin, sedangkan ketiga adalah Samuel
Bird dari tim Russian Time dengan total poin 89.Berita ini dirangkum oleh agen casino terpercaya indo11.com
Sebastian
Vettel memuncaki waktu terbaik
Sebastian
Vettel memuncaki waktu terbaik ,
– uara dunia bertahan yang memimpin seri kali ini melampaui rekan-rekan sesama
pebalap asal Jerman dengan dua lap tercepat pada menit terakhir sesi latihan
dengan selisih lebih dari setengah detik dari rival terdekatnya Nico Rosberg
dari Mercedes.
Sebastian Vettel memuncaki waktu terbaik untuk Red
Bull pada sesi latihan ketiga atau terakhir menjelang Grand Prix Jerman esok
Minggu. Kedua pebalap Jerman ini membuat
penonton tuan rumah bersorak, namun Vettel yang sukses mencatat waktu terbaik
dengan satu menit 29,517 detik.
agen
judi online indo11.com mengabarkan , rekan satu
timnya pebalap Australia Mark Webber mencetak waktu tercepat ketiga terbaik
untuk Red Bull mendahului jawara Spanyol Fernando Alonso dari Ferrari yang lap
terbaiknya 1,1 detik lebih lambat dibandingkan Vettel. Pebalap Brazil Felipe Massa menorehkan waktu tercepat
kelima di depan pebalap Finlandia Kimi Raikkonen dari Lotus, pebalap Inggris
Lewis Hamilton dari Mercedes dan pebalap Prancis Romain Grosjean untuk Lotus
kedua.
Berita yang dirangkum oleh agen
bola online terpercaya indo11.com , Pebalap Jerman lainnya
ico Hulkenberg yang memperkuat Sauber menyeruak ke sembilan terbaik melampaui
rekan sesama tim Force India, Adrian Sutil. Sedangkan pebalap Inggris
Jenson Button yang memperkuat McLaren mencatat waktu tercepat terbaik
kesebelas. Grand Prix ke-600 tim Williams mengalami kemunduran
ketika mobil pebalap Venezuela Pastor Maldonado mengalami kegagalan mesin. Dia
menempati urutan 17 di depan rekan satu timnya yang pendatang baru dari
Finlandia, Valtteri Bottas.